Dengan adanya tarif terintegrasi, nantinya pada saat penumpang berpindah bus tidak perlu membayar lagi dalam waktu 90 menit.
Untuk ke depannya juga akan disiapkan sistem pembayaran menggunakan metode QRIS untuk semakin memudahkan masyarakat.
"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan yang menekankan pentingnya pengembangan angkutan massal perkotaan," kata dia.
kajiannya mengenai Ability To Pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar jasa pelayanan dan Willingness To Pay (WTP) atau kesediaan pengguna untuk mengeluarkan imbalan atas jasa yang diperolehnya.
Sementara itu koridor dengan rute Terminal Bubulak – Cidangiang telah melayani penumpang sebanyak 97.987 orang dengan load factor mencapai angka 80,19%.
Perkembangan implementasi layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor yang digagas sebagai pilot project ini memberikan harapan untuk dapat dikembangkan lanjut pada wilayah lain di Bodetabek.
Untuk koridor ini memiliki load factor tertinggi di antara semua koridor, yaitu sebesar 119%.
“Beberapa persyaratan harus dapat dipenuhi, termasuk adanya dukungan dari legislatif,” katanya.
Hal ini karena rencana tersebut masih perlu diobservasi untuk mengambil langkah-langkah ke depannya.
Perusahaan yang menjadi operator terpilih melalui kegiatan lelang dan memiliki kewajiban memenuhi semua standar pelayanan minimal yang ditetapkan agar dapat menerima subsidi.